Pakar Sebut KPU Perlu Audit Forensik Data Real Count Pemilu

oleh
Pakar Sebut KPU Perlu Audit Forensik Data Real Count Pemilu
Pakar Hukum Pidana sekaligus Eks Juru Bicara Polri dan, Kombes Pol (Purn) Slamet Pribadi.

PALANGKA RAYA – Pakar ilmu Hukum Pidana sekaligus eks Juru Bicara Polri, Kombes Pol (Purn) Slamet Pribadi menyebut Komisi Pemilihan Umum (KPU) perlu melakukan Audit Forensik terkait publikasi data hasil Real Count Pemilu 2024.

Pasalnya, banyak pihak kini diresahkan, dikarenakan pada setiap pembaruan data hasil hitung sementara real count, pada Sistem Rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024 yang dipublish pihak KPU melalui situs website Pemilu2024.kpu.go.id tidak sesuai.

Slamet Pribadi mengatakan, KPU mempunyai peran sentral terutama di bidang IT dalam memproses data real count tersebut.

“IT KPU mempunyai peran sentral, mulai dari operator sampai pimpinan tertinggi operator, dari KPU Pusat sampai dengan kepanjangan tangan KPU di tingkat paling bawah,” kata Slamet di Palangka Raya kepada cyrustimes, Kamis 22 Februari 2024.

Menurutnya, dalam hal ini, bidang IT di KPU semestinya diisi oleh orang-orang yang memiliki integritas tinggi.

“karena demi menjaga kewibawaan negara Republik Indonesia,” ucapnya.

Pria yang juga Mantan Kepala Humas BNN tersebut menyampaikan, kebijakan Publik IT KPU tidak boleh diproses dengan merusak kewenangan KPU.

“Seharusnya KPU tidak boleh sembarangan mempublish data yang masih dalam proses,” terangnya.

Sehingga, lanjutnya menjelaskan, banyak pihak merasa diresahkan dikarenakan hasil real count yang dipublish oleh KPU tersebut.

“Saat ini sudah banyak tuduhan dari berbagai pihak soal IT KPU yang suka sembarangan mempublish hasil suara Caleg,” tegasnya.

Pria yang berpengalaman di bidang kehumasan tersebut juga menambahkan, pihak KPU sesegera mungkin melakukan audit data, sebelum bertambahnya laporan atas hasil data tersebut.

“Harus dibuktikan oleh KPU, dengan melakukan audit forensik IT KPU terkait data real count Pemilu 2024,” pungkasnya.

Sumber Berita  dari Cyrustimes Media Network Imedia Nusantara

No More Posts Available.

No more pages to load.